KAJIAN POTENSI PEMBENTUKAN GAS METANA DAN NERACA MASSA KARBON PADA KOLAM ANAEROBIK INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) INDUSTRI KARET REMAH (CRUMB

ABSTRAK Hasil Penelitian
Oleh
Cicin Dewi Rosalin, S.T.P.
Dr. Eng. Udin Hasanudin, M.T.
Dr.Ir. Tanto Pratondo Utomo, M.Si.

Air limbah industri karet mengandung bahan organik yang cukup tinggi seperti senyawa karbon, nitrogen, dan fosfor serta memiliki nilai kebutuhan oksigen kimia (COD) sebesar 3000-5000 mg/l yang dapat berpotensi mencemari lingkungan. Pada umumnya penanganan limbah cair industri karet remah menggunakan kolam anaerobik dan kolam fakultatif. Sistem kolam anaerobik merupakan salah satu pengolahan air limbah yang di dalamnya terjadi degradasi bahan-bahan organik tanpa adanya oksigen bebas yang menghasilkan gas metana dan karbondioksida. Gas metana yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif (bahan bakar) sehingga dapat mengurangi dampak pemanasan global. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis potensi pembentukan gas metana berdasarkan nilai COD dan neraca massa karbon pada kolam anaerobik IPAL industri pengolahan karet remah.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi. Penelitian dilakukan di lapangan dan diambil sampel berupa limbah cair karet yang berasal dari inlet dan outlet kolam anaerobik IPAL PTPN VII Unit Usaha Way Berulu. Pengamatan yang dilakukan antara lain T-COD, pengukuran volume gas, konsentrasi gas metana dan neraca massa karbon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Potensi pembentukan gas metana pada kolam anaerobik 1 IPAL industri karet remah PTPN VII Unit Usaha Way Berulu sangat kecil, pada inlet sebesar 0% dan outlet sebesar 0,46 % sehingga gas metana yang dihasilkan tidak dapat dimanfaatkan menjadi energi alternatif (bahan bakar). Berdasarkan neraca massa karbon PTPN VII Unit Usaha Way Berulu karbon yang terkandung dalam air limbah cukup rendah yaitu sebesar 0,615705 ton/hari, karbon yang dikonversikan menjadi gas hanya sebesar 0,3350% (gas metana 0,0463% dan 0.2887% karbondioksida) sedangkan yang terakumulasi (terendap) di dasar kolam sebesar 76,64% dan sisanya 23,02% terbawa air limbah menuju kolam berikutnya.


this text will send you completed if you contact this author weblog ... at yus.positif@gmail.com or abah.oryza@gmail.com or mar_nayanti@yahoo.co.id

AddThis Social Bookmark Button